MOTOGP


Jelang Grand Prix Prancis 2017 selasa 16 mei 2017
Sejarah Sirkuit Le Mans: Pembalap Spanyol Mendominasi                                     
LE MANS - Ajang balap MotoGP berlanjut ke Prancis. Bertempat di Sirkuit Bugatti, Le Mans, balapan yang jadi seri kelima musim ini bakal digelar pada Minggu (21/5/2017).

Dalam 17 tahun terakhir, Jorge Lorenzo jadi pembalap yang paling sering merebut podium tertinggi di lintasan 4,2 Km ini. Lorenzo melakukannya pada musim 2009, 2010, 2012, 2015 dan 2016.

Lorenzo mempertegas dominasi pembalap Spanyol di Sirkuit Le Mans. Selain dirinya, pembalap Spanyol yang sempat berkuasa di sirkuit ini adalah Alex Criville, Sete Gibernau, Dani Pedrosa serta Marc Marquez.

Jika ditotal, sudah 10 kemenangan diraih rider Spanyol dalam 17 tahun terakhir. Catatan ini tentunya jadi ancaman untuk Valentino Rossi yang sedang memuncaki klasemen pembalap MotoGP.

Rossi sendiri hanya mencatatkan tiga kemenangan di Sirkuit Le Mans. Hal itu dilakukannya pada musim 2002, 2005 dan 2008. Namun rekor catatan waktu Rossi belum bisa dikalahkan sampai saat ini. The Doctor mengukir waktu putaran tercepat yakni 1 menit 32.879 detik.

Berikut catatan pemenang di Sirkuit Le Mans
2016: Jorge Lorenzo (Yamaha)
2015: Jorge Lorenzo (Yamaha)
2014: Marc Marquez (Honda)
2013: Dani Pedrosa (Honda)
2012: Jorge Lorenzo (Yamaha)
2011: Casey Stoner (Honda)
2010: Jorge Lorenzo (Yamaha)
2009: Jorge Lorenzo (Yamaha)
2008: Valentino Rossi (Yamaha)
2007: Chris Vermeulen (Suzuki)
2006: Marco Melandri (Honda)
2005: Valentino Rossi (Yamaha)
2004: Sete Gibernau (Honda)
2003: Sete Gibernau (Honda)
2002: Valentino Rossi (Honda)
2001: Max Biaggi (Yamaha)
2000: Alex Criville (Honda)   MODIFSPORTS88


Tidak Tertarik Balap di MotoGP, Apakah Kawasaki Terlalu Pengecut?                   selasa 16 mei 2017
Alih-alih tampil di MotoGP, Kawasaki malah berkomitmen untuk Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK). Apakah kenangan kegagalan proyek motor prototipe mereka di kelas bergengsi, ZX-RR, masih terasa menyakitkan buat pabrikan yang identik dengan warna hijau dan sebutan Ninja itu?

Ya, mulai serius bersama Tom Sykes sejak 2011, lalu menggeliat pada 2012, hingga ia sukses merebut gelar juara dunia pada 2013. Kemudian dilanjutkan oleh Jonathan Rea pada dua musim belakangan. Kawasaki kini jadi tim yang mesti dikalahkan oleh pabrikan lain di WSBK.

Namun, meski kelas bergengsi sangat menarik dan atraktif dalam hal pemasaran serta pengembangan motor. Kawasaki tetap saja tidak menunjukan minatnya pada MotoGP. Apakah kerja keras mereka di MotoGP periode 2003-2009 dengan proyek ZR-RR dirasa gagal? Atau kegagalan itu juga membuat penjualan motor mereka di pasaran tidak signifikan?

Kini banyak pentolan di olahraga balap motor dunia yang bertanya-tanya, mengapa Kawasaki sama sekali tidak tertarik untuk membuktikan dirinya (sekali lagi) di ajang balap GP. “Kalau mereka ada di MotoGP, itu adalah omong kosong besar,” sembur Ronald Ten Kate dalam pembicaraan dengan Motorsport-Total. MODIFSPORTS88

Pria pemilik tim privatir Ten Kate yang kini mewakili tim pabrikan Honda di WSBK itu, boleh saja bicara itu. Karena timnya sudah bertahun-tahun bertarung dengan Kawasaki di ajang balap motor produksi dunia. Lantas, apakah kegagalan dari proyek ZX-RR pada 2003-2008 benar-benar menjadi alasan Kawasaki tidak punya minat kembali ke MotoGP?

“Mereka membuat keputusan untuk tidak menjalankan proyek itu lebih jauh dan malah menyeberang ke sini (WSBK). Tetapi saya mengerti keputusan mereka, karena lebih masuk akal untuk balapan di ajang ini. Namun di sisi lain, produsen besar (automotif dunia) pastinya ingin tampil juga di kelas bergengsi sebuah olahraga. Namun untuk tampil di level yang berbeda, tentunya harus didukung oleh anggaran dan sumber daya yang bersangkutan,” imbuh pria asal Belanda tersebut.
sementara itu, Chaz Davies mengutarakan keheranannya, plus rasa tidak mengertinya dengan strategi Kawasaki saat ini, yang melihat WSBK sebagai medan tempur utama.

“Saya sedikit terkejut, karena aneh kalau salah satu produsen terbesar tidak hadir di MotoGP. Kawasaki memilih fokus di WSBK, mengapa, mungkin mereka berpikir akan lebih baik tampil di ajang ini,” tutur Davies. “Yamaha, Aprilia dan Ducati juga terlibat di WSBK, terlepas dari proyek mereka di MotoGP, sementara Kawasaki terbatas di ajang ini saja,” kata Davies bertanya-tanya.

Tapi pembalap tim Aruba.it Ducati yang baru saja mensapu bersih WSBK Italia 2017 di Sirkuit Imola, 13-14 Mei itu. Merasa senang kalau kedepannya, WSBK melibatkan lebih banyak tim pabrikan yang juga tampil di MotoGP, contohnya Suzuki.
“Akan menyenangkan jika begitu. Tapi setiap pabrikan selalu memiliki strategi yang berbeda,” kata pembalap 30 tahun dari Britania Raya tersebut.

Adapun juara dunia MotoGP 2006 yang pada dua musim belakangan membela tim Honda di WSBK, Nicky Hayden, tahu betul soal bisnis di kelas bergengsi. Tapi apakah Kawasaki masih terbelit masalah dana buat tampil di MotoGP? “Saya tidak tahu persis situasinya dan tidak tahu seberapa besar anggaran mereka. Ada banyak faktor yang saling mempengaruhi di MotoGP, dan saya pikir mereka (Kawasaki) bisa tampil oke di sana,” urai Hayden.

“Mereka (Kawasaki) tahu cara membangun motor yang bagus, tetapi saya tidak tahu mengapa mereka tidak naik ke kelas bergengsi. Jika mereka menjual motor cukup banyak melalui tampil di WSBK, maka itu oke-oke saja,” kata Hayden menambahkan.

“MotoGP tidak murah, karena akan menghabiskan banyak uang buat menjalankan proyek di sana. Mungkin sponsor besar akan jadi ‘sesuatu’. Tapi bisa jadi, bakal tidak terlalu bermanfaat buat mereka jika tampil di MotoGP,” tukas pembalap yang identik dengan nomor motor 69 tersebut. MODIFSPORTS88

 
senin 15/05/17
MotoGP: Zarco Adopsi Gaya Balap Marquez
Le Mans - MotoGP 2017 memasuki seri kelima yang di Sirkuit Le Mans, Prancis, akhir pekan ini. Bagi Johann Zarco, balapan nanti terasa istimewa karena bakal tampil di depan pendukung sendiri.

Zarco saat ini tengah mendapat sorotan karena menambah sengit persaingan MotoGP musim ini. Dia tengah menempati peringkat 6 klasemen dengan raihan 35 poin.

"Meski tampil di negara sendiri, bukan jaminan saya lebih paham karakter Le Mans. Kita harus lihat kondisi cuaca. Saya akan mencoba menikmati momen ini," jelas Zarco dikutip Motosport-Total.

Demi maksimal pada balapan nanti, Zarco berencana menggunakan pelajaran dari seri sebelumnya. Dia mengakui meniru keberhasilan Marc Marquez saat beradaptasi di kelas utama.

Pada 2013, Marquez tiba di panggung MotoGP dan langsung jadi juara dunia. Capaian tersebut tidak lepas dari kecerdikannya.

Marquez menempel lawan terdepan dan baru mencoba menyalip di putaran terakhir. Dengan begitu, dia tidak memberi kesempatan rival mengambil alih posisinya.  MODIFSPORTS88


Kamis 11 Mei 2017
Pedrosa Berharap Honda Lanjutkan Kebangkitannya
Setelah dapat hasil buruk di dua balapan pertama, Repsol Honda mulai unjuk gigi. Meski puas, Dani Pedrosa berharap tren positif ini terus terjaga.
Marc Marquez dan Pedrosa masing-masing finis keempat dan kelima di balapan pembuka MotoGP Qatar. Di Argentina, keduanya sama-sama tak bisa menuntaskan balapan setelah mengalami crash.
Marquez kemudian mempersembahkan kemenangan pertama untuk Honda di musim ini dengan menjuarai MotoGP Austin. Di sana, Pedrosa juga naik podium usai finis ketiga.
Di MotoGP Spanyol pekan lalu, giliran Pedrosa yang jadi juara. Marquez menyusul di belakangnya dengan menempati podium kedua di atas Jorge Lorenzo.
Pedrosa menyebut Honda sudah belajar dari kesalahan di balapan-balapan sebelumnya. Rider asal Spanyol itu pun berharap bisa mempertahankan performa ini.
"Saya akan bilang kami belajar lebih tentang motor dan semakin dekat dengan motor yang lebih kuat," ujar Pedrosa seperti dilansir MODIFSPORTS88.
"Juga Anda makin terbiasa dengan gaya membalap dan belajar dari kesalahan kami dan poin-poin kami yang tidak terlalu bagus, dan kami bisa mempertahankan hal-hal yang bagus."
"Untuk beberapa alasan Yamaha tidak kuat tahun ini di Jerez, biasanya mereka kuat. Saya tidak tahu situasi mereka, tapi biasanya di trek ini setiap tahun paling tidak satu motor dari mereka ada di podium," lanjut Pedrosa soal hasil buruk Yamaha di Jerez.
"Jadi kembali dapat poin yang sempat hilang setelah kesalahan kami di Argentina cukup bagus untuk kami. Sejak balapan terakhir kami semakin baik, dan semoga kami bisa terus berkembang di jalur yang sama," katanya.


sabtu 13 Mei 2017

Stoner Akan Tampil dalam Tes MotoGP di Barcelona










Bologna - Casey Stoner akan kembali turun ke lintasan. Juara dunia MotoGP dua kali itu akan menguji motor Ducati dalam sesi tes di Barcelona pada bulan ini.

Stoner, yang sudah pensiun sejak 2012 silam, dijadwalkan untuk hadir di Sirkuit Le Mans ketika MotoGP Prancis digelar pada 21 Mei 2017 mendatang. Pebalap Australia itu kemudian akan menuju Barcelona untuk ambil bagian dalam tes MotoGP di Sirkuit Catalunya pada 23-24 Mei 2017.

Stoner akan mengikuti tes tersebut bersama dua pebalap utama Ducati, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo, serta pebalap-pebalap MotoGP lainnya. Tes tersebut menjadi kesempatan pertama bagi para pebalap untuk menjajal layout chicane yang baru di Sirkuit Catalunya.

Stoner sejauh ini baru sekali muncul di trek pada 2017, yaitu dalam tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia, pada bulan Januari silam. Ketika itu, dia menjadi pebalap tercepat pada hari pertama tes.

Setelah pensiun sebagai pebalap MotoGP, Stoner menjadi pebalap tes untuk Honda hingga 2015. Dia kembali ke Ducati pada tahun lalu, juga sebagai pebalap tes.

Ducati juga berencana melakukan tes privat di Sirkuit Mugello, Italia, pada pekan depan. Dovizioso, Lorenzo, serta pebalap tes Michele Pirro akan mengikuti tes privat ini. Demikian dikutip dari MODIFSPORTS88


jumat 12/05/17
Valentino Rossi Rebut Podium Atlet Italia dengan Gaji TertinggiPebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menempati posisi ketiga atlet asal Italia yang memiliki gaji tinggi. Namun, jika dibandingkan pebalap asal Italia lainnya, dia menjadi nomor satu.Seperti dilansir Eurosport, Kamis (12/5/2017), Rossi menerima gaji 75, juta euro atau sekitar Rp 108,6 miliar dari Yamaha. Menariknya, Rossi menjadi satu-satunya pebalap yang masuk dalam 10 besar daftar atlet Italia dengan gaji tertinggi. MODIFSPORTS88
The Doctor kalah dari pemain sepak bola, Graziano Pelle. Mantan pemain Southampton tersebut mendapat bayaran 15 juta euro (setara Rp 217,2 miliar) dari klub China, Shandong Luneng.

Posisi kedua ditempati pebasket Denver Nuggets, Danilo Gallinari. Pemain yang sudah tampil selama sembilan musim di NBA itu mendapat bayaran 14 juta euro (Rp 202,8 miliar).

Namun, jika ditotal dari pendapatan lain,
Valentino Rossi menjadi atlet Italia dengan bayaran tertinggi pada tahun 2017 ini. Eurosport memberitakan pendapatan pemegang tujuh gelar juara dunia MotoGP itu senilai 20 juta euro (sekitar Rp 289 miliar) untuk tahun 2017.

Berikut ini 10 besar daftar atlet Italia dengan gaji tertinggi versi Eurosport:

1. Graziano Pelle (sepak bola) 15 juta euro - Rp 217,2 miliar
2. Danilo Gallinari (basket) 14 juta euro - Rp 202,8 miliar
3. Valentino Rossi (balap motor) 7,5 juta euro - Rp 108,6 miliar
4. Danilo De Rossi (sepak bola) 6,5 juta - Rp 94,1 miliar
5. Sebastian Giovinco (sepak bola 6,5 juta euro - Rp 94,1 miliar
6. Marco Belinelli (basket) 6,1 juta euro - Rp 88,3 miliar
7. Marco Verratti (sepak bola) 5,6 juta euro - Rp 81 miliar
8. Andrea Pirlo (sepak bola) 5,4 juta euro - Rp 78,1 miliar
9. Leonardo Bonucci (sepak bola) 5 juta euro - Rp 72,4 miliar
10. Gianluigi Buffon (sepak bola) 4 juta euro - Rp 57,9 miliar


jumat 12/05/17
Bukan Marquez & Vinales Kandidat Juara MotoGP Versi Rossi
Valentino Rossi melihat dalam dua seri balapan terakhir.

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi sudah mulai memetakan kandidat juara MotoGP 2017. Namun, dia tidak menjagokan rekan setimnya, Maverick Vinales atau pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Rossi merujuk kepada dua hasil balapan terakhir di MotoGP Amerika Serikat dan MotoGP Spanyol. Di sana, Dani Pedrosa mampu menduduki podium, peringkat kedua dan juara pertama.

"Tahun ini Pedrosa sedang berada dalam performa bagus, dan saya selalu menjadikannya dalam pesaing dalam memperebutkan gelar juara," kata Rossi, seperti dikutip dari Autosport.

"Bagaimanapun, Pedrosa tidak hanya bagus di Jerez. Dia akan menjadi lebih berbahaya dibanding rival lain yang levelnya sama seperti Marquez dan Vinales," tuturnya.

Dari empat seri balapan yang telah dilakoni, Rossi masih berada di puncak klasemen dengan raihan 62 poin. Menyusul di bawahnya Vinales dengan selisih dua poin.

Sedangkan Marquez berada di posisi ketiga dengan raihan 58 poin. Dan Pedrosa berada di posisi keempat dengan raihan 52 poin. Namun, semuanya masih bisa berubah, mengingat seri masih banyak yang tersisa.

Rossi menekankan pentingnya Yamaha untuk segera bangkit. Dia menilai, momentum inilah yang dimanfaatkan oleh Honda untuk menguasai klasemen MotoGP musim ini. MODIFSPORTS88
Rossi dan Vinales Beda Pendapat soal Motor Yamaha
Rossi dan Vinales mendapatkan hasil buruk di MotoGP Spanyol 2017.
Rabu, 10 Mei 2017

MODIFSPORTS88 – Dua pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, beda pendapat soal motor. Yang menjadi pemicu adalah sasis yang digunakan untuk kedua tunggangan mereka di ajang MotoGP 2017.

Pada gelaran MotoGP Spanyol akhir pekan lalu, kedua pembalap Yamaha itu mendapatkan hasil buruk. Vinales hanya mampu finish keenam, sedangkan Rossi tercecer di posisi 10.

Terkait dengan keluhan selama membalap, Rossi menilai ada yang tidak beres dengan sasis motor Yamaha saat ini. Padahal, sejak sebelum balapan dimulai, dia telah melakukan banyak eksperimen.

"Kami mencoba hal yang berbeda, tetapi kami tidak mendapatkan yang terbaik karena semua tidak bekerja saat balapan berlangsung," ungkap Rossi, seperti dikutip dari Autosport.

"Sebenarnya semua yang baru, terutama sasis baru tidaklah bekerja dengan baik. Kami harus menemukan racikan baru untuk ke depannya," imbuh pembalap berjuluk The Doctor tersebut.

Berbeda dengan kesan Vinales yang menyiratkan rasa kepercayaan diri mendapatkan hasil positif. Pembalap asal Spanyol tersebut yakin, di balapan selanjutnya dia bisa tampil lebih maksimal lagi.

"Sasis baru bekerja dengan baik. Kami mendapatkan hasil yang berbeda, dan benar-benar mendapatkan kecepatan yang baik," tuturnya.

Dalam beberapa pekan ke depan, Vinales ingin melakukan evaluasi tambahan. Tujuannya agar tunggangannya bisa bekerja dengan lebih baik lagi, dan mampu bersaing dengan rival mereka, seperti Repsol Honda dan Ducati.